Makin Tinggi Pohon Bambu Tumbuh, Makin Banyak Terpaan Angin yang Menerpa.
Ungkapan itu yang pernah dikatakan guru mengajiku sewaku masih SMP dan SMA. Waktu itu mendengarkan penjelasan dari guru mengaji biasa biasa saja. Tidak ada klop nya dengan perkataan yang beliau ucapkan karena mungkin pertumbuhan itu tidak terasa bagiku sebagai "tunas" yang baru tumbuh. Tunas bambu yang masih dalam linkupan rumpun induk pohon bambu, anginpun tidak terasa menerpa. Tunas yang masih rapuh untuk dipatahkan, ditebang dan ditendang.
Seiring waktu yang terus berjalan, pohon bambu itu terus tumbuh dan tumbuh. Semakin tinggi dan semakin keras batangnya. Namun terpaan angin besar akan terus menerus menerpa dan dapat mematahkan pohon bambu. Datang angin dari barat yang mengarah ke timur, bambu akan terombang ambing ke timur. Begitu juga sebaliknya. Tapi bagi "bambu-bambu" yang punya kekuatan "prinsip" akan terus tegak kembali walau terpaan datang berkali kali dengan instensitas angin yang lebih besar sekalipun.
Pohon bambu yang punya prisnsip akan tegar dalam angin saat hujan atau angin saat panas. Dia akan terus menjulang dan tegak berdiri.
Mungkin ibrah yang dapat diambil dari pohon bambu itu tentang prinsip dan ketegaran dalam menanggapi segala sesuatu yang datang kepada kita. Baik itu yang angin sedih atau angin bahagia. Dan dalam Islam, jika kesedihan itu datang maka ada penguat ruhaninya yaitu sabar namun jika angin kebahagiaan itu datang maka penguat ruhaninya yaitu syukur.
Semoga renungan ini dapat mengingatkanku untuk tetap tegar.
2 Comments
Tidak lah Allah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia….
Maha Suci Engkau Ya Allah…
Nice Tips….
Benar juga pohon bambu bisa untuk renungan, tetap semangat dan bersyukur
terima kasih atas infonya dan lain waktu saya pasti berkunjung kemlai
salam
pusat pembuatan plakat dan trophy